Posted by : Unknown Wednesday 27 May 2015


                “Kenapa kakak ada disini ?” HyeSo bertanya kepada laki laki itu. Kak HyeSo menyebutnya dengan panggilan kakak ? Apa dia kakaknya kak HyeSo ?
“Harusnya aku yang bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan disini ? Bermain dan berlari kesana kemari.” Dia sepertinya terlihat marah kepada kak HyeSo.
“Itu urusanku. Kau urus saja urusan dirimu sendiri.”
“Kalau kau terus seperti ini, kau hanya membuat ayah dan ibu malu saja.” Setelah mendengar kata kata kakaknya, kak HyeSo pun langsung pergi keluar kantin melewati kakaknya tanpa sepatah katapun. Itu benar benar kata kata yang kejam, kasihan kak HyeSo.
“Siapa orang itu kak Gagan ? Kejam sekali dia terhadap kak HyeSo.” Agung pun bertanya ke kak Gagan.
“Namanya adalah Jung Jun Gi. Dia kelas 3 Imbalance dan dia adalah kakak kandungnya HyeSo.” Jelas kak Gagan.
“Mereka adik kakak tapi sepertinya tidak terlihat begitu akur. Apa yang tpa yang terjadi dengan mereka berdua ?” Tanya Yusuf.
“Aku tidak tahu kenapa. Lagipula jika aku tahu pun aku tidak akan memberitahukannya kepada kalian karena itu pasti adalah urusan pribadi mereka. Dan juga kalian tidak boleh memikirkan dan menanyakan hal itu kepada mereka berdua. Biarkan mereka yang menyelesaikannya sendiri.” Kata kak Gagan. Lalu kakaknya HyeSo pun berjalan ke meja kantin kami.
“Ternyata kau disini Gagan. Kau harus pergi menemui Harley dan Pak Toto diruang kelas. Mereka daritadi mencarimu kemana mana.”
“Kukira tadi Pak Toto hanya membutuhkan Harley dan Tina.”
“Ini masalah lain. Sebaiknya kau cepat sebelum Pak Toto marah.” Sepertinya aku pernah mendengar kata kata itu. Tapi dimana ya ?
“Baiklah baiklah. Biarkan aku menghabiskan makan siangku dulu. Ah iya, kau belum kenal mereka ya ? Mereka adik kelas kita yang baru di kelas 1 Imbalance.”
Dia pun melihat kearahku, Mina, Agung dan Yusuf. Tatapan matanya begitu serius dan membuatku sedikit takut ketika melihat kami.
“Kalian bukannya murid yang bertemu dengan Harley tadi pagi ? Kukira kalian salah satu penggemarnya yang merepotkan dan berisik. Namaku Jung Jung Jun Gi, kelas 3 Imbalance. Maafkan tindakanku yang tidak sopan tadi pagi karena menarik Harley tiba tiba disaat kalian sedang mengobrol dengannya.” Ternyata Kak JunGi orang yang baik, aku kira dia orang yang jahat dan kejam. Tapi kenapa dia tadi begitu keras sama kak HyeSo, adiknya sendiri ?
“Tidak apa apa kak. Kakak justru sangat membantu kami dengan membawa pergi orang yang merepotkan itu. Kalau tidak ada kakak mungkin dia akan terus menggoda kami dan membuat kami terlambat masuk kelas.” Kata Mina.
“Terima kasih kalau begitu.”
“Oke, aku selesai. Maaf ya saya harus pergi dulu. Terima kasih ya kalian sudah mengijinkan saya makan dengan kalian. Ayo kita langsung pergi ke ruang kelas JunGi.” Kak Gagan pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi bersama Kak JunGi.
“Walaupun selalu memasang wajah garang dan serius, kak JunGi ternyata orang yang sopan dan baik ya.” Kata Agung.
“Tapi kasihan juga kak HyeSo. Kenapa dia bisa ramah dengan orang lain tapi tidak dengan adiknya sendiri ?” Kata Mina.
“Mina, ingat kata kak Gagan. Kita tidak boleh memikirkan dan menanyakan hal itu.”
“Iya iya. Aku kan cuma penasaran Sherly.”
“Sudah sudah, lihat jam berapa ini ? Waktu istirahat bentar lagi habis. Ayo cepat kita habiskan makan siang kita dan kembali ke kelas.” Yusuf pun memberitahu kami tentang waktu istirahat yang ingin habis. Kami berempat pun langsung segera menghabiskan makan siang kami agar bisa secepatnya kembali ke kelas. Tapi aku sedikit khawatir dengan Crayl, dia kan tadi ketika kabur belum sempat makan siang. Semoga saja dia tidak kenapa napa.
______________________________________________________________________
            “Ma-maafkan aku kak. Aku tidak melihat apa apa. Sungguh, aku tidak melihat apa apa.” Aku pun mencoba untuk minta maaf kepadanya karena melihat hal tadi.
“Jika kau memang benar tidak melihat apa apa, lalu kenapa kau meminta maaf ?” Dia pun berjalan kearahku. Dia sepertinya benar marah dan ingin melakukan sesuatu kepadaku. Kalo begini, aku tidak punya pilihan lain selain kabur darinya. Aku pun langsung berlari untuk kabur darinya secepat mungkin. Ketika aku melihat kebelakang, dia berlari mengejarku dengan sangat cepat.  Akupun mencoba untuk menambah kecepatan lariku, tapi sayangnya tidak bisa karena aku sudah kelelahan akibat lari dari kak HyeSo tadi. Seketika kak Rudy pun langsung melewatiku dan menghadangku. Sial ! Aku tidak bisa kabur kemana mana lagi. Mungkin ini memang sudah takdirku untuk dihajar oleh kak Rudy hari ini. Dia berjalan mendekatiku dengan pelan. Aku pun menundukkan kepala dan pasrah. Percuma saja aku melawan, dia pasti lebih kuat dariku. Suara langkah kakinya pun semakin dekat dan aku pun semakin takut, semoga saja dia tidak menghajarku terlalu parah.
“Hei, kau.” Aku pun merasa ada tangan yang memegang pundakku, sepertinya itu tangan Kak Rudy. Mungkin, ini lah saatnya.
“Apa kau suka dengan kucing ?”
“E-eh ?” Aku tidak salah dengar kan ? Dia bilang apa aku suka dengan kucing ? Aku pun melihat wajah kak Rudy dan ternyata dia tidak menunjukkan ekspresi marah sama sekali.
Dia pun bertanya kepadaku “Ada apa ? Kenapa kau heran seperti itu ?”.
“Ti-tidak apa apa. Aku kira kak Rudy akan menghajarku karena melihat hal tadi.”
“Hahahahaha... Mana mungkin aku menghajar adik kelas sendiri. Memang aku sedikit malu jika ada yang tahu kalau aku sangat suka dengan kucing, tapi tidak mungkin aku sampai memukul atau menghajar orang untuk menutupi hal tersebut. Lagipula aku percaya kau tidak akan memberitahu hal ini kepada siapapun, tidak seperti HyeSo. Benarkan ?” Aku tidak percaya. Kak Rudy memang orang baik, tapi tidak kusangka dia sangat baik seperti ini.
“Tenang saja kak, aku tidak akan memberitahu hal ini kepada siapapun.”
“Oke, aku percaya padamu. Mumpung masih istirahat, bagaimana kalau kita duduk dulu di bangku itu sambil mengobrol sedikit ?”
“Baiklah.” Aku dan Kak Rudy pun berjalan ke bangku yang berada dibawah pohon dan duduk disana.
“Ini benar benar tempat terbaik disekolah ini, sejuk, nyaman dan bersih. Jarang-jarang kau bisa mendapatkan udara seperti ini di Jakarta. Coba kau hirup dan rasakan.” Diapun menyuruhku untuk menghirup udara ditempat kami duduk sekarang. Aku pun menurutinya dan mulai menghirup udara ditempat itu.
“Hmmmmm.. Hahhh...”
“Bagaimana ? Enak bukan ?” Diapun langsung menanyaiku setelah aku menghirup udara dibawah pohon tersebut. Aku baru pertama kali ini merasakan udara sesegar dan sesejuk ini. Aku merasa seperti seluruh energiku terisi kembali. Bahkan ketika aku masih tinggal di Amerika saja aku belum pernah merasakan udara seperti ini.
“Iya. Udara disini benar benar berbeda dari yang biasa kuhirup di tempat lain padahal masih di satu kota ini. Tapi kenapa bisa ?”
“Itu karena tata letak tanaman tanaman di taman ini. Semua’nya didesign dengan penuh perhitungan hingga ke detail paling kecil untuk menetralisir seluruh polusi yang melewati taman dan sekolah ini, lalu dirubah menjadi udara baru yang segar. Setelah itu semua udara yang segar tadi berkumpul disatu titik, di pohon ini.” Jelas Kak Rudy.
“Jadi begitu. Benar benar hebat berarti yang mendesign halaman belakang sekolah ini.”
“Kau baru merasakannya di siang hari. Coba kau datang pagi ke sekolah lalu langsung ke sini, suasananya lebih nyaman dan sejuk dari ini.”
“Kak Rudy selalu datang kesini setiap pagi ?”
“Tentu saja. Aku selalu berolahraga disini setiap pagi.”
“Hari libur juga ?”
“Tidak lah, hari libur kan sekolah tutup. Jadi aku lebih memilih olahraga di tempat fitness atau ditaman.” Tempat ini sepertinya benar benar cocok untuk olahraga kecil yang aku rencanakan untuk membuat tubuhku lebih fit dan kuat.
“Hampir saja lupa lagi. Sampai sekarang aku masih belum tahu namamu dan teman temanmu yang lain.”
“Oh iya, kami tadi belum sempat memperkenalkan diri karena kakak terburu buru meninggalkan ruang olahraga.”
“Benar sekali.” Akupun memperkenalkan diriku dan mengenalkan murid kelas 1 Imbalance yang lain kepadanya walaupun mereka tidak disini.
“Kalian semua ternyata berbeda satu sama lain ya, itu adalah hal yang bagus dan hebat.” Kak Rudy pun memuji ku dan teman teman yang lainnya.
“Dibandingkan dengan kelasku, Kelas kak Rudy pasti lebih hebat. Tapi kenapa tadi pas diruang olahraga hanya ada 3 orang murid kak ? Bukannya setiap kelas itu berisi 5 murid Imbalance ?” mendengar pertanyaanku, kak Rudy pun terdiam. Sepertinya aku tidak sengaja menanyakan hal yang tidak boleh ditanyakan.
“Ada yang salah kak ?” aku pun bertanya lagi kepadanya.
“Tidak, tidak apa apa. Tentang dua orang lainnya, mereka sedang tidak masuk hari ini.”
“Oh tidak masuk.” Tapi kenapa kak Rudy sempat terdiam dan lama menjawab pertanyaanku tadi ? Apa dia tadi bohong dengan jawabannya ? Lagipula kalau dia benar berbohong, pasti dia punya alasan untuk itu. Ketika sedang memikirkan itu tiba tiba perutku berbunyi dan merasakan lapar. Aku baru ingat, ketika aku kabur tadi aku belum memakan makan siangku di kantin tadi. Kalau aku balik lagi ke kantin pasti akan bertemu dengan Kak HyeSo lagi, bisa dipeluk sampai pingsan aku olehnya.
“Kau belum makan siang ?” kak Rudy pun bertanya kepadaku.
“Iya. Tadi saat aku ingin makan tiba tiba kak HyeSo datang dan memelukku. Aku pun lari dan kabur darinya.”
“Perempuan itu selalu saja membuat masalah. Kalau begitu ambil ini. Jangan sungkan.” Kak Rudy pun memberiku sebuah roti yang masih dibungkus.
“Roti ? Tidak apa apa jika aku mengambilnya ?”
“Tentu saja. Tadi roti ini aku beli di kantin untuk ku makan jika aku merasa lapar saat latihan nanti sore. Tapi kau sepertinya lebih membutuhkan ini sekarang, jadi ambil saja dan makanlah.”
“Terima kasih sekali kak.” Aku pun mengambil roti itu dan membuka bungkusnya, roti itupun kugigit dan kumakan perlahan lahan. Walau tidak membuatku kenyang tapi kurasa cukup untuk membuatku bertahan sampai pulang sekolah, setelah itu aku bisa makan siang dirumah. Saat aku sedang memakan roti tersebut tiba tiba bel pun berbunyi, menandakan bahwa jam istirahat siang sudah selesai.
“Kalau kau sudah selesai ayo kita kembali ke kelas.” Ajak kak Rudy. Aku pun langsung menghabiskan roti itu dengan cepat agar bisa segera kembali ke kelas sebelum Miss Elen datang atau aku akan kena marah olehnya.
“Oke sudah selesai. Aku juga harus cepat kembali sebelum Miss Elen datang. Atau dia akan memarahiku.” Kamipun berdiri dan berjalan meninggalkan halaman belakang sekolah lalu menuju keruang kelas masing masing. Aku harap Miss Elen belum datang sebelum aku.
______________________________________________________________________

            “Crayl, kau tidak apa apa kan ?”
“Tidak Sherly, Tanganku pegal sekali.” Kasian Crayl, sepertinya dia benar benar kelelahan setelah menerima hukuman dari Miss Elen menjadi asisten tulisnya selama 2 jam pelajaran terakhir dan harus menulis di papan tulis sebanyak 1 bab dari buku.
“Kau kabur kemana emang tadi Crayl ? Sampai sampai masuk kelas terlambat.” tanya Agung.
“Ke halaman belakang sekolah. Aku tidak sadar kalau aku sudah lari sangat jauh tadi pas kabur.” Jawab Crayl.
“Kau ini aneh sekali pirang. Dimana mana semua laki laki itu suka jika dikejar kejar oleh wanita cantik, tapi kau malah kabur. Jangan jangan kau homoseksual ya ?” sindir Mina. Mendengar itu, Agung dan Yusuf pun langsung berjalan menjauh dari Crayl.
“Aku bukan seorang gay !! Kau belum merasakannya saja bagaimana rasanya dipeluk oleh kak HyeSo. Entah mengapa semua tubuhku langsung lemah ketika dipeluk olehnya.” Jelas Crayl dengan raut wajah heran.
“Mungkin itu ada hubungannya dengan kekuatan Imbalance yang dimiliki oleh kak HyeSo.” Kata Yusuf. Setelah kami berjalan melewati gerbang sekolah untuk pulang kerumah masing masing, ternyata mobil Royal Royce yang tadi pagi mengantar kak Harley dan Mina sudah menunggu didepan gerbang.
“Selamat siang nona Mina.” Kata supir tersebut sambil membukakan pintu mobilnya untuk Mina.
“Selamat siang, kita langsung pulang ? Atau menunggu kak Rudy dan Harley ?”
“Tuan Rudy suka menolak naik mobil ini nona dan dia lebih suka berlari ke asrama. Dan Tuan Harley sedang ada urusan lain hari ini dengan gurunya jadi dia pulang terlambat.”
“Oh begitu. Yasudah kita langsung pulang.” Setelah selesai mengobrol dengan supir tersebut diapun menengok ke arah kami.
“Sherly, Agung, Yusuf dan lainnya, aku pulang duluan ya.”
“Iya Mina. Hati hati dijalan ya.” Akupun tersenyum dan melambaikan tangan ke Mina. Diapun membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan juga. Setelah itu diapun masuk ke mobil dan mobil itu pun melaju pergi.
“Orang itu benar benar menjengkelkan. Dia menyebut nama kalian semua tapi memanggilku dengan sebutan ‘yang lainnya’.” Kata Crayl dengan nada kesal.
“Mina tidak menjengkelkan kok Crayl. Dia orang yang baik dan menyenangkan.” Kataku.
“Kalau dilihat lihat, dia bertingkah menyebalkan hanya kepadamu Crayl.” Kata Agung.
“Aku juga merasa demikian. Sebenarnya apa salahku kepadanya sehingga dia selalu mengejek ku terus sampai sekarang ? Aku tidak mengerti.”
“Menurut riset, 70% wanita yang suka mengejek laki laki tanpa sebab itu dikarenakan wanita itu menyukai laki laki yang dia ejek.” Jelas Yusuf.
“Hebat juga kau Crayl. Baru bertemu kemarin sudah bisa membuat wanita jatuh hati.” Kata Agung sambil menepuk nepuk punggung Crayl.
“Kau lihat tingkahnya kan ? Dia wanita berkelas, mana mungkin suka denganku. Hei Yusuf, itu tadi 70% kan ? Sisa 30%’nya lagi apa ?” tanya Crayl ke Yusuf.
“20%’nya dia punya alasan lain yang tidak logis dan sisanya wanita itu seorang psikopat.” Kata Yusuf.
“Aku kira dia termasuk golongan yang 30% itu. Atau malah dia masuk ke golongan yang 10%.” Kata Crayl. Eh ? Mina tidak mungkin seorang Psikopat. Mina kan gadis yang baik sepertiku.
“Crayl, tidak boleh meledek Mina seperti itu. Mina perempuan yang baik kok.” Aku pun menasihati Crayl.
“Aku hanya bercanda Sherly.” Untunglah Crayl hanya bercanda. Aku tidak ingin sesama temanku saling mengejek dan berkelahi seperti ini.
“Kalian belok kiri atau kekanan pulangnya ?” tanya Yusuf.
“Aku ke kanan. Angkot yang kunaiki tidak melewati jalan ini jadi aku harus berjalan dulu kekanan. Ke jalan dimana angkot itu lewat.” Jelas Agung.
“Aku juga ke kanan. Perumahan tempat rumahku berada tidak jauh dari sini.” Kata Crayl.
“Aku juga satu arah dengan Crayl. Yusuf sendiri kemana ?” kataku.
“Aku ke kiri. Asrama sekolah ini kan berada disebelah sana. Tidak terlalu jauh dan masih bisa ditempuh dengan jalan kaki.” Jelas Yusuf sambil menunjuk ke sebelah kiri.
“Kalau tidak jauh, kenapa Mina naik mobil ?” kata Agung dengan nada bingung.
“Mungkin dia seorang anggota keluarga kerajaan sewaktu di eropa jadi mesti mewah dan tidak mau repot repot melukai kaki’nya dengan berjalan kaki.” Ejek Crayl. Agung, Crayl dan Yusuf pun tertawa mendengar itu. Mina bukan anak manja seperti itu, aku yakin sekali. Setelah mereka puas tertawa, Yusuf pun pulang kearah kiri sementara aku, Crayl dan Agung pun ke kanan. Tak lama kami bertiga berjalan, kami tiba di perempatan. Aku dan Crayl pun berpisah dengan Agung disini karena angkot yang harus Agung naiki berbeda arah dengan jalan pulang kami berdua. Sekarang tinggal kami berdua, aku dan Crayl. Sepertinya ini saat yang tepat untuk menanyakan ke Crayl apa yang dia pikirkan tentang Mina.
“Enng.. Crayl.”
“Hm ?”
“Apa Crayl tidak suka dengan Mina ?”
“Kenapa bertanya seperti itu ?” diapun balik bertanya kepadaku.
“Crayl selalu bertengkar dengan Mina di setiap ada kesempatan. Aku tidak ingin sesama temanku saling bertengkar. Itu membuatku sedih.” Semoga saja Crayl tahu apa yang kumaksud.
“Sebenarnya aku menganggap Mina biasa saja. Tidak alasan untuk suka atau tidak suka. Tapi perilaku’nya akhir akhir ini kepadaku memberikan alasan untuk tidak menyukainya. Jika saja dia tidak mulai duluan maka aku juga tidak akan tidak menyukai’nya.” Seperti biasa perkataan Crayl agak susah dimengerti. Tapi aku mengerti dibagian kalau dia tidak akan benci kepada seseorang kalau seseorang tidak benci kepadanya lebih dahulu. Setelah mengatakan itu, Crayl berhenti berjalan dan menengok ke belakang. Aku pun melihat ke belakang juga, tapi tidak melihat apa apa.
“Ada apa Crayl ?” aku pun bertanya kepadanya.
“Aku merasa seperti ada yang mengikuti kita.” Ujarnya sambil memperhatikan jalan dibelakang kami berdua.
“Tapi tidak ada siapa siapa.”
“Iya. Sudahlah, mungkin itu hanya perasaanku saja.” Diapun berpaling dan kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju rumah. Tak lama, kamipun berpisah di pertigaan tempat biasa aku dan Crayl bertemu. Semoga saja Crayl dan Mina bisa berhenti bertengkar dan akur satu sama lain di keesokan hari.
______________________________________________________________________

“Boss, kami menemukannya !” Berisik sekali. Kenapa semua anak buahku yang bodoh bodoh ini selalu mengganggu disaat yang tidak tepat. Aku pun menyuruh David untuk keluar dan mengurus mereka selagi aku masih bernegosiasi dengan orang yang berpakaian serba rapi ini.
“Walaupun markasmu ini disalah satu tempat terpencil, tapi sepertinya cukup ramai juga ya.” Kata orang tersebut.
“Ya, terkadang anak buahku ini bisa menjadi sangat berguna atau sangat merepotkan.”
“Mempunyai anak buah sebanyak ini, yang tersebar hampir diseluruh Jakarta Utara pasti lebih banyak merepotkannya. Tapi aku yakin kalau kau tidak merasakan hal itu karena kau orang yang kuat. Benarkan ?” Orang ini cukup menjengkelkan. Dia terlalu banyak bicara hal yang tidak penting.
“Kau sendiri bagaimana ? Kami dengar kelompokmu adalah kelompok yang kuat dan terkenal tapi kami hanya melihat kau datang sendiri kesini tanpa ditemani siapapun.” David pun masuk dan mengatakan hal itu kepada orang tersebut. Orang itu menunjukkan sedikit senyum diwajahnya ketika mendengar kata kata David.
“Kuat tidak berarti harus besar. Aku lebih suka memiliki kelompok yang kecil dan efektif. Itu lebih membuat pekerjaanku menjadi lebih efisien.” Kata orang itu. Aku mulai muak dengan kata kata orang ini.
“Cukup dengan basa basinya. Mana barang yang kau tawarkan lewat handphone kemarin ?” akupun langsung bertanya ke inti permasalahan tujuan dia kesini.
“Aku tidak membawanya.” Jawabnya dengan tenang.
“Kenapa kau tidak membawanya ? Kau bilang akan memberikan samplenya kepadaku.” Akupun mulai geram dengan orang ini.
“Sebelum itu, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku terlebih dahulu.” Katanya. Akupun menggebrak meja didepanku.
“Apa ???!!! Kau ingin bermain main denganku Hah ??!!” Diapun tersenyum menyeringai melihat tingkahku. Orang ini benar benar menyebalkan, aku tidak tahan lagi. Saat aku ingin berjalan menuju orang itu dan menghajarnya tapi David menghalangiku.
“Tenang Ron. Jangan cepat marah atau situasi ini akan bertambah buruk. Jelas sekali dia mencoba untuk memancing amarahmu.” Kata David. Yang dikatakan David benar, si brengsek ini sengaja untuk membuatku marah untuk mengambil keuntungan dalam bisnis ini.
“Jadi tuan, apa yang ingin kami lakukan untukmu ?” kata David.
“Hm.. Hal yang cukup mudah sebenarnya. Aku ingin kalian mengambil sesuatu dari suatu tempat. Itu saja untuk saat ini, rinciannya akan kukirim lewat e-mail karena akan memakan waktu lama jika aku jelaskan disini.” Diapun berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.
“Aku harap kau bisa menyelesaikan tugas yang kuberikan, Ronal.” Diapun memegang gagang pintu dan membukanya. Sebelum dia pergi aku ingin bertanya kepada orang itu.
“Tunggu. Ada satu hal yang ingin aku tanyakan.”
“Apa yang ingin kau tanyakan ?”
“Orang orang memanggilmu Circusmaster. Tapi siapa namamu sebenarnya ?”
“Nama ya ? Hm.. Untuk sekarang kalian boleh panggil aku Kiros.” Diapun keluar dari ruangan dan menutup pintu tersebut. Akupun langsung duduk kembali dan kembali menenangkan diri. David sepertinya khawatir kepadaku tapi kurasa aku sudah baik baik saja.
“Tadi ketika ditengah tengah negosiasi. Mereka memanggilku ada apa ?” tanyaku tentang anak buahku yang tadi berteriak teriak memanggilku.
“Mereka menemukan anak pirang itu. Dia murid baru disekolah dan dia tinggal tidak jauh dari sini.”
“Bagus kalau begitu. Suruh mereka untuk terus mengawasinya dan cari tahu setiap detail si pirang. Jika dia mulai mencurigai mereka, langsung tangkap dan bawa dia kesini.”
“Kenapa kita tidak langsung tangkap dia dari awal ?”
“Tidak. Kita harus fokus dulu pada orang yang bernama Kiros ini untuk mendapatkan barang yang kita inginkan. Aku tidak suka mengerjakan 2 masalah sekaligus, pasti ada salah satu yang tidak beres nanti.” Jelasku kepada David.
“Baiklah Ron. Akan kuberitahu hal ini kepada anggota yang lain.” David pun pergi untuk memberitahu anggota yang lain tentang ini.
Kiros.... Siapa orang menyebalkan itu sebenarnya ?

To be Continued
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perlu diingat semua cerita yang ada di blog ini adalah karangan dan fantasi sang penulis semata jadi mohon untuk tidak dianggap terlalu serius dan tidak dipraktekkan dirumah.
Mohon maaf jika ada kesamaan nama, latar tempat, waktu dan kejadian karena itu hanya kebetulan semata.
Jangan lupa untuk selalu membaca cerita karangan saya yang lain di blog ini juga dan pantau terus perkembangannya melalui fanpage facebook asli blog ini di ImbalanceSaga


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Imbalance - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Redesigned by Beldek Putro -