Posted by : Unknown
Wednesday 27 May 2015
“Kenapa
kakak ada disini ?” HyeSo bertanya kepada laki laki itu. Kak HyeSo menyebutnya
dengan panggilan kakak ? Apa dia kakaknya kak HyeSo ?
“Harusnya
aku yang bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan disini ? Bermain dan berlari
kesana kemari.” Dia sepertinya terlihat marah kepada kak HyeSo.
“Itu
urusanku. Kau urus saja urusan dirimu sendiri.”
“Kalau
kau terus seperti ini, kau hanya membuat ayah dan ibu malu saja.” Setelah
mendengar kata kata kakaknya, kak HyeSo pun langsung pergi keluar kantin
melewati kakaknya tanpa sepatah katapun. Itu benar benar kata kata yang kejam,
kasihan kak HyeSo.
“Siapa
orang itu kak Gagan ? Kejam sekali dia terhadap kak HyeSo.” Agung pun bertanya
ke kak Gagan.
“Namanya
adalah Jung Jun Gi. Dia kelas 3 Imbalance dan dia adalah kakak kandungnya
HyeSo.” Jelas kak Gagan.
“Mereka
adik kakak tapi sepertinya tidak terlihat begitu akur. Apa yang tpa yang
terjadi dengan mereka berdua ?” Tanya Yusuf.
“Aku
tidak tahu kenapa. Lagipula jika aku tahu pun aku tidak akan memberitahukannya kepada
kalian karena itu pasti adalah urusan pribadi mereka. Dan juga kalian tidak
boleh memikirkan dan menanyakan hal itu kepada mereka berdua. Biarkan mereka
yang menyelesaikannya sendiri.” Kata kak Gagan. Lalu kakaknya HyeSo pun
berjalan ke meja kantin kami.
“Ternyata
kau disini Gagan. Kau harus pergi menemui Harley dan Pak Toto diruang kelas.
Mereka daritadi mencarimu kemana mana.”
“Kukira
tadi Pak Toto hanya membutuhkan Harley dan Tina.”
“Ini masalah
lain. Sebaiknya kau cepat sebelum Pak Toto marah.” Sepertinya aku pernah
mendengar kata kata itu. Tapi dimana ya ?
“Baiklah
baiklah. Biarkan aku menghabiskan makan siangku dulu. Ah iya, kau belum kenal
mereka ya ? Mereka adik kelas kita yang baru di kelas 1 Imbalance.”
Dia pun
melihat kearahku, Mina, Agung dan Yusuf. Tatapan matanya begitu serius dan
membuatku sedikit takut ketika melihat kami.
“Kalian
bukannya murid yang bertemu dengan Harley tadi pagi ? Kukira kalian salah satu
penggemarnya yang merepotkan dan berisik. Namaku Jung Jung Jun Gi, kelas 3
Imbalance. Maafkan tindakanku yang tidak sopan tadi pagi karena menarik Harley
tiba tiba disaat kalian sedang mengobrol dengannya.” Ternyata Kak JunGi orang
yang baik, aku kira dia orang yang jahat dan kejam. Tapi kenapa dia tadi begitu
keras sama kak HyeSo, adiknya sendiri ?
“Tidak
apa apa kak. Kakak justru sangat membantu kami dengan membawa pergi orang yang
merepotkan itu. Kalau tidak ada kakak mungkin dia akan terus menggoda kami dan
membuat kami terlambat masuk kelas.” Kata Mina.
“Terima kasih
kalau begitu.”
“Oke,
aku selesai. Maaf ya saya harus pergi dulu. Terima kasih ya kalian sudah mengijinkan
saya makan dengan kalian. Ayo kita langsung pergi ke ruang kelas JunGi.” Kak
Gagan pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi bersama Kak JunGi.
“Walaupun
selalu memasang wajah garang dan serius, kak JunGi ternyata orang yang sopan
dan baik ya.” Kata Agung.
“Tapi
kasihan juga kak HyeSo. Kenapa dia bisa ramah dengan orang lain tapi tidak
dengan adiknya sendiri ?” Kata Mina.
“Mina,
ingat kata kak Gagan. Kita tidak boleh memikirkan dan menanyakan hal itu.”
“Iya
iya. Aku kan cuma penasaran Sherly.”
“Sudah
sudah, lihat jam berapa ini ? Waktu istirahat bentar lagi habis. Ayo cepat kita
habiskan makan siang kita dan kembali ke kelas.” Yusuf pun memberitahu kami
tentang waktu istirahat yang ingin habis. Kami berempat pun langsung segera
menghabiskan makan siang kami agar bisa secepatnya kembali ke kelas. Tapi aku
sedikit khawatir dengan Crayl, dia kan tadi ketika kabur belum sempat makan
siang. Semoga saja dia tidak kenapa napa.
______________________________________________________________________
“Ma-maafkan aku kak. Aku tidak
melihat apa apa. Sungguh, aku tidak melihat apa apa.” Aku pun mencoba untuk
minta maaf kepadanya karena melihat hal tadi.
“Jika
kau memang benar tidak melihat apa apa, lalu kenapa kau meminta maaf ?” Dia pun
berjalan kearahku. Dia sepertinya benar marah dan ingin melakukan sesuatu
kepadaku. Kalo begini, aku tidak punya pilihan lain selain kabur darinya. Aku
pun langsung berlari untuk kabur darinya secepat mungkin. Ketika aku melihat
kebelakang, dia berlari mengejarku dengan sangat cepat. Akupun mencoba untuk menambah kecepatan
lariku, tapi sayangnya tidak bisa karena aku sudah kelelahan akibat lari dari
kak HyeSo tadi. Seketika kak Rudy pun langsung melewatiku dan menghadangku.
Sial ! Aku tidak bisa kabur kemana mana lagi. Mungkin ini memang sudah takdirku
untuk dihajar oleh kak Rudy hari ini. Dia berjalan mendekatiku dengan pelan.
Aku pun menundukkan kepala dan pasrah. Percuma saja aku melawan, dia pasti
lebih kuat dariku. Suara langkah kakinya pun semakin dekat dan aku pun semakin
takut, semoga saja dia tidak menghajarku terlalu parah.
“Hei,
kau.” Aku pun merasa ada tangan yang memegang pundakku, sepertinya itu tangan
Kak Rudy. Mungkin, ini lah saatnya.
“Apa kau
suka dengan kucing ?”
“E-eh ?”
Aku tidak salah dengar kan ? Dia bilang apa aku suka dengan kucing ? Aku pun
melihat wajah kak Rudy dan ternyata dia tidak menunjukkan ekspresi marah sama
sekali.
Dia pun
bertanya kepadaku “Ada apa ? Kenapa kau heran seperti itu ?”.
“Ti-tidak
apa apa. Aku kira kak Rudy akan menghajarku karena melihat hal tadi.”
“Hahahahaha...
Mana mungkin aku menghajar adik kelas sendiri. Memang aku sedikit malu jika ada
yang tahu kalau aku sangat suka dengan kucing, tapi tidak mungkin aku sampai
memukul atau menghajar orang untuk menutupi hal tersebut. Lagipula aku percaya
kau tidak akan memberitahu hal ini kepada siapapun, tidak seperti HyeSo.
Benarkan ?” Aku tidak percaya. Kak Rudy memang orang baik, tapi tidak kusangka
dia sangat baik seperti ini.
“Tenang
saja kak, aku tidak akan memberitahu hal ini kepada siapapun.”
“Oke, aku
percaya padamu. Mumpung masih istirahat, bagaimana kalau kita duduk dulu di
bangku itu sambil mengobrol sedikit ?”
“Baiklah.”
Aku dan Kak Rudy pun berjalan ke bangku yang berada dibawah pohon dan duduk
disana.
“Ini
benar benar tempat terbaik disekolah ini, sejuk, nyaman dan bersih.
Jarang-jarang kau bisa mendapatkan udara seperti ini di Jakarta. Coba kau hirup
dan rasakan.” Diapun menyuruhku untuk menghirup udara ditempat kami duduk
sekarang. Aku pun menurutinya dan mulai menghirup udara ditempat itu.
“Hmmmmm..
Hahhh...”
“Bagaimana
? Enak bukan ?” Diapun langsung menanyaiku setelah aku menghirup udara dibawah
pohon tersebut. Aku baru pertama kali ini merasakan udara sesegar dan sesejuk
ini. Aku merasa seperti seluruh energiku terisi kembali. Bahkan ketika aku
masih tinggal di Amerika saja aku belum pernah merasakan udara seperti ini.
“Iya.
Udara disini benar benar berbeda dari yang biasa kuhirup di tempat lain padahal
masih di satu kota ini. Tapi kenapa bisa ?”
“Itu
karena tata letak tanaman tanaman di taman ini. Semua’nya didesign dengan penuh
perhitungan hingga ke detail paling kecil untuk menetralisir seluruh polusi
yang melewati taman dan sekolah ini, lalu dirubah menjadi udara baru yang
segar. Setelah itu semua udara yang segar tadi berkumpul disatu titik, di pohon
ini.” Jelas Kak Rudy.
“Jadi
begitu. Benar benar hebat berarti yang mendesign halaman belakang sekolah ini.”
“Kau
baru merasakannya di siang hari. Coba kau datang pagi ke sekolah lalu langsung ke
sini, suasananya lebih nyaman dan sejuk dari ini.”
“Kak
Rudy selalu datang kesini setiap pagi ?”
“Tentu
saja. Aku selalu berolahraga disini setiap pagi.”
“Hari
libur juga ?”
“Tidak
lah, hari libur kan sekolah tutup. Jadi aku lebih memilih olahraga di tempat
fitness atau ditaman.” Tempat ini sepertinya benar benar cocok untuk olahraga
kecil yang aku rencanakan untuk membuat tubuhku lebih fit dan kuat.
“Hampir
saja lupa lagi. Sampai sekarang aku masih belum tahu namamu dan teman temanmu
yang lain.”
“Oh iya,
kami tadi belum sempat memperkenalkan diri karena kakak terburu buru
meninggalkan ruang olahraga.”
“Benar
sekali.” Akupun memperkenalkan diriku dan mengenalkan murid kelas 1 Imbalance
yang lain kepadanya walaupun mereka tidak disini.
“Kalian semua
ternyata berbeda satu sama lain ya, itu adalah hal yang bagus dan hebat.” Kak
Rudy pun memuji ku dan teman teman yang lainnya.
“Dibandingkan
dengan kelasku, Kelas kak Rudy pasti lebih hebat. Tapi kenapa tadi pas diruang
olahraga hanya ada 3 orang murid kak ? Bukannya setiap kelas itu berisi 5 murid
Imbalance ?” mendengar pertanyaanku, kak Rudy pun terdiam. Sepertinya aku tidak
sengaja menanyakan hal yang tidak boleh ditanyakan.
“Ada
yang salah kak ?” aku pun bertanya lagi kepadanya.
“Tidak,
tidak apa apa. Tentang dua orang lainnya, mereka sedang tidak masuk hari ini.”
“Oh
tidak masuk.” Tapi kenapa kak Rudy sempat terdiam dan lama menjawab
pertanyaanku tadi ? Apa dia tadi bohong dengan jawabannya ? Lagipula kalau dia
benar berbohong, pasti dia punya alasan untuk itu. Ketika sedang memikirkan itu
tiba tiba perutku berbunyi dan merasakan lapar. Aku baru ingat, ketika aku
kabur tadi aku belum memakan makan siangku di kantin tadi. Kalau aku balik lagi
ke kantin pasti akan bertemu dengan Kak HyeSo lagi, bisa dipeluk sampai pingsan
aku olehnya.
“Kau
belum makan siang ?” kak Rudy pun bertanya kepadaku.
“Iya.
Tadi saat aku ingin makan tiba tiba kak HyeSo datang dan memelukku. Aku pun
lari dan kabur darinya.”
“Perempuan
itu selalu saja membuat masalah. Kalau begitu ambil ini. Jangan sungkan.” Kak
Rudy pun memberiku sebuah roti yang masih dibungkus.
“Roti ?
Tidak apa apa jika aku mengambilnya ?”
“Tentu
saja. Tadi roti ini aku beli di kantin untuk ku makan jika aku merasa lapar
saat latihan nanti sore. Tapi kau sepertinya lebih membutuhkan ini sekarang,
jadi ambil saja dan makanlah.”
“Terima
kasih sekali kak.” Aku pun mengambil roti itu dan membuka bungkusnya, roti itupun
kugigit dan kumakan perlahan lahan. Walau tidak membuatku kenyang tapi kurasa
cukup untuk membuatku bertahan sampai pulang sekolah, setelah itu aku bisa
makan siang dirumah. Saat aku sedang memakan roti tersebut tiba tiba bel pun
berbunyi, menandakan bahwa jam istirahat siang sudah selesai.
“Kalau
kau sudah selesai ayo kita kembali ke kelas.” Ajak kak Rudy. Aku pun langsung
menghabiskan roti itu dengan cepat agar bisa segera kembali ke kelas sebelum
Miss Elen datang atau aku akan kena marah olehnya.
“Oke
sudah selesai. Aku juga harus cepat kembali sebelum Miss Elen datang. Atau dia
akan memarahiku.” Kamipun berdiri dan berjalan meninggalkan halaman belakang
sekolah lalu menuju keruang kelas masing masing. Aku harap Miss Elen belum
datang sebelum aku.
______________________________________________________________________
“Crayl, kau tidak apa apa kan ?”
“Tidak
Sherly, Tanganku pegal sekali.” Kasian Crayl, sepertinya dia benar benar
kelelahan setelah menerima hukuman dari Miss Elen menjadi asisten tulisnya
selama 2 jam pelajaran terakhir dan harus menulis di papan tulis sebanyak 1 bab
dari buku.
“Kau
kabur kemana emang tadi Crayl ? Sampai sampai masuk kelas terlambat.” tanya
Agung.
“Ke
halaman belakang sekolah. Aku tidak sadar kalau aku sudah lari sangat jauh tadi
pas kabur.” Jawab Crayl.
“Kau ini
aneh sekali pirang. Dimana mana semua laki laki itu suka jika dikejar kejar
oleh wanita cantik, tapi kau malah kabur. Jangan jangan kau homoseksual ya ?” sindir Mina. Mendengar
itu, Agung dan Yusuf pun langsung berjalan menjauh dari Crayl.
“Aku
bukan seorang gay !! Kau belum
merasakannya saja bagaimana rasanya dipeluk oleh kak HyeSo. Entah mengapa semua
tubuhku langsung lemah ketika dipeluk olehnya.” Jelas Crayl dengan raut wajah
heran.
“Mungkin
itu ada hubungannya dengan kekuatan Imbalance yang dimiliki oleh kak HyeSo.”
Kata Yusuf. Setelah kami berjalan melewati gerbang sekolah untuk pulang kerumah
masing masing, ternyata mobil Royal Royce yang tadi pagi mengantar kak Harley
dan Mina sudah menunggu didepan gerbang.
“Selamat
siang nona Mina.” Kata supir tersebut sambil membukakan pintu mobilnya untuk
Mina.
“Selamat
siang, kita langsung pulang ? Atau menunggu kak Rudy dan Harley ?”
“Tuan
Rudy suka menolak naik mobil ini nona dan dia lebih suka berlari ke asrama. Dan
Tuan Harley sedang ada urusan lain hari ini dengan gurunya jadi dia pulang
terlambat.”
“Oh
begitu. Yasudah kita langsung pulang.” Setelah selesai mengobrol dengan supir
tersebut diapun menengok ke arah kami.
“Sherly,
Agung, Yusuf dan lainnya, aku pulang duluan ya.”
“Iya
Mina. Hati hati dijalan ya.” Akupun tersenyum dan melambaikan tangan ke Mina.
Diapun membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan juga. Setelah itu diapun
masuk ke mobil dan mobil itu pun melaju pergi.
“Orang
itu benar benar menjengkelkan. Dia menyebut nama kalian semua tapi memanggilku
dengan sebutan ‘yang lainnya’.” Kata Crayl dengan nada kesal.
“Mina
tidak menjengkelkan kok Crayl. Dia orang yang baik dan menyenangkan.” Kataku.
“Kalau
dilihat lihat, dia bertingkah menyebalkan hanya kepadamu Crayl.” Kata Agung.
“Aku
juga merasa demikian. Sebenarnya apa salahku kepadanya sehingga dia selalu
mengejek ku terus sampai sekarang ? Aku tidak mengerti.”
“Menurut
riset, 70% wanita yang suka mengejek laki laki tanpa sebab itu dikarenakan
wanita itu menyukai laki laki yang dia ejek.” Jelas Yusuf.
“Hebat
juga kau Crayl. Baru bertemu kemarin sudah bisa membuat wanita jatuh hati.”
Kata Agung sambil menepuk nepuk punggung Crayl.
“Kau
lihat tingkahnya kan ? Dia wanita berkelas, mana mungkin suka denganku. Hei
Yusuf, itu tadi 70% kan ? Sisa 30%’nya lagi apa ?” tanya Crayl ke Yusuf.
“20%’nya
dia punya alasan lain yang tidak logis dan sisanya wanita itu seorang psikopat.”
Kata Yusuf.
“Aku
kira dia termasuk golongan yang 30% itu. Atau malah dia masuk ke golongan yang
10%.” Kata Crayl. Eh ? Mina tidak mungkin seorang Psikopat. Mina kan gadis yang
baik sepertiku.
“Crayl,
tidak boleh meledek Mina seperti itu. Mina perempuan yang baik kok.” Aku pun
menasihati Crayl.
“Aku
hanya bercanda Sherly.” Untunglah Crayl hanya bercanda. Aku tidak ingin sesama
temanku saling mengejek dan berkelahi seperti ini.
“Kalian
belok kiri atau kekanan pulangnya ?” tanya Yusuf.
“Aku ke
kanan. Angkot yang kunaiki tidak melewati jalan ini jadi aku harus berjalan
dulu kekanan. Ke jalan dimana angkot itu lewat.” Jelas Agung.
“Aku
juga ke kanan. Perumahan tempat rumahku berada tidak jauh dari sini.” Kata
Crayl.
“Aku
juga satu arah dengan Crayl. Yusuf sendiri kemana ?” kataku.
“Aku ke
kiri. Asrama sekolah ini kan berada disebelah sana. Tidak terlalu jauh dan
masih bisa ditempuh dengan jalan kaki.” Jelas Yusuf sambil menunjuk ke sebelah
kiri.
“Kalau
tidak jauh, kenapa Mina naik mobil ?” kata Agung dengan nada bingung.
“Mungkin
dia seorang anggota keluarga kerajaan sewaktu di eropa jadi mesti mewah dan
tidak mau repot repot melukai kaki’nya dengan berjalan kaki.” Ejek Crayl.
Agung, Crayl dan Yusuf pun tertawa mendengar itu. Mina bukan anak manja seperti
itu, aku yakin sekali. Setelah mereka puas tertawa, Yusuf pun pulang kearah
kiri sementara aku, Crayl dan Agung pun ke kanan. Tak lama kami bertiga
berjalan, kami tiba di perempatan. Aku dan Crayl pun berpisah dengan Agung disini
karena angkot yang harus Agung naiki berbeda arah dengan jalan pulang kami
berdua. Sekarang tinggal kami berdua, aku dan Crayl. Sepertinya ini saat yang
tepat untuk menanyakan ke Crayl apa yang dia pikirkan tentang Mina.
“Enng..
Crayl.”
“Hm ?”
“Apa Crayl
tidak suka dengan Mina ?”
“Kenapa
bertanya seperti itu ?” diapun balik bertanya kepadaku.
“Crayl
selalu bertengkar dengan Mina di setiap ada kesempatan. Aku tidak ingin sesama
temanku saling bertengkar. Itu membuatku sedih.” Semoga saja Crayl tahu apa yang
kumaksud.
“Sebenarnya
aku menganggap Mina biasa saja. Tidak alasan untuk suka atau tidak suka. Tapi
perilaku’nya akhir akhir ini kepadaku memberikan alasan untuk tidak
menyukainya. Jika saja dia tidak mulai duluan maka aku juga tidak akan tidak menyukai’nya.”
Seperti biasa perkataan Crayl agak susah dimengerti. Tapi aku mengerti dibagian
kalau dia tidak akan benci kepada seseorang kalau seseorang tidak benci
kepadanya lebih dahulu. Setelah mengatakan itu, Crayl berhenti berjalan dan
menengok ke belakang. Aku pun melihat ke belakang juga, tapi tidak melihat apa
apa.
“Ada apa
Crayl ?” aku pun bertanya kepadanya.
“Aku
merasa seperti ada yang mengikuti kita.” Ujarnya sambil memperhatikan jalan
dibelakang kami berdua.
“Tapi
tidak ada siapa siapa.”
“Iya.
Sudahlah, mungkin itu hanya perasaanku saja.” Diapun berpaling dan kamipun
melanjutkan perjalanan kami menuju rumah. Tak lama, kamipun berpisah di
pertigaan tempat biasa aku dan Crayl bertemu. Semoga saja Crayl dan Mina bisa berhenti
bertengkar dan akur satu sama lain di keesokan hari.
______________________________________________________________________
“Boss, kami menemukannya !” Berisik sekali. Kenapa semua anak buahku yang
bodoh bodoh ini selalu mengganggu disaat yang tidak tepat. Aku pun menyuruh
David untuk keluar dan mengurus mereka selagi aku masih bernegosiasi dengan
orang yang berpakaian serba rapi ini.
“Walaupun
markasmu ini disalah satu tempat terpencil, tapi sepertinya cukup ramai juga
ya.” Kata orang tersebut.
“Ya,
terkadang anak buahku ini bisa menjadi sangat berguna atau sangat merepotkan.”
“Mempunyai
anak buah sebanyak ini, yang tersebar hampir diseluruh Jakarta Utara pasti
lebih banyak merepotkannya. Tapi aku yakin kalau kau tidak merasakan hal itu
karena kau orang yang kuat. Benarkan ?” Orang ini cukup menjengkelkan. Dia
terlalu banyak bicara hal yang tidak penting.
“Kau
sendiri bagaimana ? Kami dengar kelompokmu adalah kelompok yang kuat dan
terkenal tapi kami hanya melihat kau datang sendiri kesini tanpa ditemani
siapapun.” David pun masuk dan mengatakan hal itu kepada orang tersebut. Orang
itu menunjukkan sedikit senyum diwajahnya ketika mendengar kata kata David.
“Kuat
tidak berarti harus besar. Aku lebih suka memiliki kelompok yang kecil dan
efektif. Itu lebih membuat pekerjaanku menjadi lebih efisien.” Kata orang itu.
Aku mulai muak dengan kata kata orang ini.
“Cukup
dengan basa basinya. Mana barang yang kau tawarkan lewat handphone kemarin ?”
akupun langsung bertanya ke inti permasalahan tujuan dia kesini.
“Aku
tidak membawanya.” Jawabnya dengan tenang.
“Kenapa kau
tidak membawanya ? Kau bilang akan memberikan samplenya kepadaku.” Akupun mulai
geram dengan orang ini.
“Sebelum
itu, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku terlebih dahulu.” Katanya. Akupun
menggebrak meja didepanku.
“Apa
???!!! Kau ingin bermain main denganku Hah ??!!” Diapun tersenyum menyeringai
melihat tingkahku. Orang ini benar benar menyebalkan, aku tidak tahan lagi.
Saat aku ingin berjalan menuju orang itu dan menghajarnya tapi David
menghalangiku.
“Tenang
Ron. Jangan cepat marah atau situasi ini akan bertambah buruk. Jelas sekali dia
mencoba untuk memancing amarahmu.” Kata David. Yang dikatakan David benar, si
brengsek ini sengaja untuk membuatku marah untuk mengambil keuntungan dalam
bisnis ini.
“Jadi
tuan, apa yang ingin kami lakukan untukmu ?” kata David.
“Hm..
Hal yang cukup mudah sebenarnya. Aku ingin kalian mengambil sesuatu dari suatu
tempat. Itu saja untuk saat ini, rinciannya akan kukirim lewat e-mail karena
akan memakan waktu lama jika aku jelaskan disini.” Diapun berdiri dan berjalan
menuju pintu keluar.
“Aku
harap kau bisa menyelesaikan tugas yang kuberikan, Ronal.” Diapun memegang
gagang pintu dan membukanya. Sebelum dia pergi aku ingin bertanya kepada orang
itu.
“Tunggu.
Ada satu hal yang ingin aku tanyakan.”
“Apa
yang ingin kau tanyakan ?”
“Orang
orang memanggilmu Circusmaster. Tapi siapa namamu sebenarnya ?”
“Nama ya
? Hm.. Untuk sekarang kalian boleh panggil aku Kiros.” Diapun keluar dari
ruangan dan menutup pintu tersebut. Akupun langsung duduk kembali dan kembali
menenangkan diri. David sepertinya khawatir kepadaku tapi kurasa aku sudah baik
baik saja.
“Tadi
ketika ditengah tengah negosiasi. Mereka memanggilku ada apa ?” tanyaku tentang
anak buahku yang tadi berteriak teriak memanggilku.
“Mereka
menemukan anak pirang itu. Dia murid baru disekolah dan dia tinggal tidak jauh
dari sini.”
“Bagus
kalau begitu. Suruh mereka untuk terus mengawasinya dan cari tahu setiap detail
si pirang. Jika dia mulai mencurigai mereka, langsung tangkap dan bawa dia
kesini.”
“Kenapa
kita tidak langsung tangkap dia dari awal ?”
“Tidak.
Kita harus fokus dulu pada orang yang bernama Kiros ini untuk mendapatkan
barang yang kita inginkan. Aku tidak suka mengerjakan 2 masalah sekaligus,
pasti ada salah satu yang tidak beres nanti.” Jelasku kepada David.
“Baiklah
Ron. Akan kuberitahu hal ini kepada anggota yang lain.” David pun pergi untuk
memberitahu anggota yang lain tentang ini.
Kiros....
Siapa orang menyebalkan itu sebenarnya ?
To be
Continued
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perlu diingat semua cerita yang ada di blog ini adalah karangan dan fantasi sang penulis semata jadi mohon untuk tidak dianggap terlalu serius dan tidak dipraktekkan dirumah.
Mohon maaf jika ada kesamaan nama, latar tempat, waktu dan kejadian karena itu hanya kebetulan semata.
Jangan lupa untuk selalu membaca cerita karangan saya yang lain di blog ini juga dan pantau terus perkembangannya melalui fanpage facebook asli blog ini di ImbalanceSaga