Posted by : Unknown
Monday 29 December 2014
“Lapangan
yang cukup bagus” Itulah yang kupikirkan ketika pertama kali melihat lapangan indoor
ini. Di cat dengan warna putih dan coklat dan cukup banyak peralatan olahraga
disini. Yang membuatku penasaran adalah tombol merah bertuliskan Imbalance mode. “Baiklah anak anak
sekarang kalian berlima berbaris.” Kamipun berbaris sesuai perintah. “Mari kita
mulai melihat kekuatan dan kemampuan dari kalian masing masing. Kau yang
berambut pirang, kau lihat tombol merah dipojok kanan itu kan ? Bisa kah kau
menekannya ?” Sambil menunjuk tombol yang aku perhatikan daritadi. “Baik”
jawabku dan langsung berlari ke arah tombol tersebut. Aku pun menekan tombol
itu. Pip ! “grr brrr...” Seperti ada yang bergerak diatas kepalaku. Akupun
mengadah keatas dan ..... ada yang bergerak ! Langit langit diatas ruang
olahraga tersebut terbelah menjadi beberapa bagian dan turun menutupi dinding
dinding dan jendela serta pintu diruangan tersebut. Murid yang lain pun ada
yang merasa aneh , kaget dan biasa saja.
Karena dinding tersebut menutup semua jendela dan pintu maka ruanganpun menjadi gelap. Aku mulai berpikir aneh dan mengira bahwa guru ini adalah salah satu teroris yang ingin menculik imbalance dan menjualnya ke pasar pasar gelap untuk dijadikan kelinci percobaan, budak atau hal hal buruk yang lain. Ketika aku sedang memikirkan itu tiba tiba ruangan terang kembali. Ada beberapa lampu yang menyala ternyata. “Fiuh...” ucapku dengan tenang “Kau pasti sedang memikirkan hal hal yang aneh bukan bocah pirang ?” ucap Miss Elen. “Ti,tidak bu.” Ucapku kaget. Apa orang ini pembaca pikiran ? atau memang ekspresi wajahku yang menunjukkan bahwa aku berpikiran seperti ? “Kalau begitu kembali ke barisan.” Ucap’nya dengan nada sedikit marah. Aku pun kembali ke barisan dan melihat kembali tombol tersebut. Tulisan ditombol tersebut berubah menjadi Normal Mode. “Mungkin kalian bertanya kenapa bangunan ruang olahraga ini berubah menjadi putih polos seperti ini. Ini disebut Imbalance mode, jadi diruangan ini kalian bisa berlatih kemampuan kalian sepuasnya tanpa khawatir menghancurkan daerah sekitar atau bangunan ini. Dinding tersebut seperti dinding biasa tapi dicampur dengan bahan dari batuan Piroklastik. Batuan tersebut adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung berapi dan mampu menetralisir segala kekuatan imbalance yang bersifat menghancurkan. Jadi mengeluarkan kekuatan kalian diluar ruangan pada saat jam belajar akan dikenakan hukuman yang berat. Paham ?” jelas Miss Elen. “Jelas bu !”
Karena dinding tersebut menutup semua jendela dan pintu maka ruanganpun menjadi gelap. Aku mulai berpikir aneh dan mengira bahwa guru ini adalah salah satu teroris yang ingin menculik imbalance dan menjualnya ke pasar pasar gelap untuk dijadikan kelinci percobaan, budak atau hal hal buruk yang lain. Ketika aku sedang memikirkan itu tiba tiba ruangan terang kembali. Ada beberapa lampu yang menyala ternyata. “Fiuh...” ucapku dengan tenang “Kau pasti sedang memikirkan hal hal yang aneh bukan bocah pirang ?” ucap Miss Elen. “Ti,tidak bu.” Ucapku kaget. Apa orang ini pembaca pikiran ? atau memang ekspresi wajahku yang menunjukkan bahwa aku berpikiran seperti ? “Kalau begitu kembali ke barisan.” Ucap’nya dengan nada sedikit marah. Aku pun kembali ke barisan dan melihat kembali tombol tersebut. Tulisan ditombol tersebut berubah menjadi Normal Mode. “Mungkin kalian bertanya kenapa bangunan ruang olahraga ini berubah menjadi putih polos seperti ini. Ini disebut Imbalance mode, jadi diruangan ini kalian bisa berlatih kemampuan kalian sepuasnya tanpa khawatir menghancurkan daerah sekitar atau bangunan ini. Dinding tersebut seperti dinding biasa tapi dicampur dengan bahan dari batuan Piroklastik. Batuan tersebut adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung berapi dan mampu menetralisir segala kekuatan imbalance yang bersifat menghancurkan. Jadi mengeluarkan kekuatan kalian diluar ruangan pada saat jam belajar akan dikenakan hukuman yang berat. Paham ?” jelas Miss Elen. “Jelas bu !”
“Baiklah sekarang kita mulai dari
kau.” Miss Elen pun menunjuk gadis yang berambut perak tersebut. Dia pun segera
maju. “Perkenalkan dirimu dan kekuatanmu.” Ucap miss Elen. “Nama saya Mina
Cross. Saya berasal dari Rusia. Saya bisa membuat kristal es dari udara” Dia
pun menggerakkan tangannya dan tiba tiba muncul aura biru dari tangannya. “Ice
Wall !” tiba tiba muncul dinding ES ditempat dia mengayunkan tangan. Kami
berempat pun kagum melihatnya tapi tetap saja raut wajahnya masih tetap dingin
seperti kekuatannya. “Merci Elsa, kembalilah
kebarisan dan semoga kau bisa menggunakan kekuatanmu dengan baik hahahahaha.”
Canda miss Elen. Sungguh aneh melihatnya tertawa dan menggunakan salah satu
karya Disney untuk mengejek Mina.
“Baiklah sekarang kau gadis tinggi, maju kedepan.” “Ba,baik.”
Diapun maju dengan tergesah gesah. “Na,nama saya ... nama saya .. nama saya
Nasi Goreng Omelet dan Segelas susu hangat.” Ucapnya dengan gugup. “Jadi namamu
sama dengan sebuah sarapan pagi ?” Heran miss Elen. “Ehhh !! Bu,bukan. Nama
saya Sherly Qiao. Saya berasal dari Singapura, lalu... lalu... “ diapun panik
melihat kekanan dan kekiri. Badannya memang tinggi tapi ternyata dia lebih
kikuk dari penampilannya. “Tenang sherly tenang. Sekarang tunjukkan kemampuanmu
oke ?” Ucap miss Elen ke Sherly. “Ba,baik miss” Diapun mengeluarkan tempat
pensil kecil dari saku bajunya. Lalu dia membuka tempat pensil tersebut dan
mengeluarkan pensil, penghapus, pulpen, penggaris, buku tulis, kunci, parfume,
sapu tangan lalu... BAGAIMANA TEMPAT PENSIL ITU BISA MENYIMPAN SEMUA ITU ? Kami
semua pun kaget dan heran. Diapun terus mengeluarkan barang dari tempat pensil
itu dan menaruhnya dilantai. “Oke oke sherly berhenti. Apa itu barusan ?” Tanya
miss Elen. “ Ke-kemampuanku bisa membuat sebuah ruang tertutup yang mempunya
batas menjadi tak terbatas.” Jelas Sherly. “Jadi mobil atau truk sekalipun bisa
masuk kedalam sana ?” Tanya lagi miss elen. “Bi-bisa. Tapi mobil tidak bisa
melewati tempat pensil ini karena resletingnya terlalu kecil. J-jadi harus
punya pintu, gerbang atau tempat masuk lebih besar lagi.” Jelasnya kembali. “Magnificent ! Baiklah kau bereskan
barang barangmu dan kembali kebarisan.” Sherly pun membereskan barang barangnya
lalu kembali ke barisan. “Selanjutnya.... Kau ! Mata empat maju.” Dia pun
menunjuk Laki laki kacamata tersebut. Dia’pun maju. “Selamat pagi kawan kawan
dan Miss Elen.” Ada suara aneh didalam kepalaku. Tapi tidak ada yang berbicara.
“Nama saya Yusuf Firdaus, saya berasal dari Iran. Senang berkenalan dengan
kalian semua.” Akupun melihat ke orang itu. Apa mungkin dia yang melakukan ini
?
To Be Continued
To Be Continued