Posted by : Unknown
Monday 30 March 2015
“Aku berangkat.”
“Hati hati dijalan Crayl.”
“Iya ibu.” Hari ini aku berangkat
agak siang agar tidak menemukan hal aneh seperti kemarin. Dan semoga saja hari
ini tidak terjadi hal yang aneh aneh lainnya agar waktu tidak terasa lebih lama dan
aku bisa pulang dengan cepat.
“Crayl, Selamat pagi.” Akupun
menengok kebelakang karena ada yg menyapaku.
“Pagi Sherly. Kau tidak naik
sepeda yang kemarin sore ?”
“Tidak lah. Itu kan sepeda
pamanku. Dia menggunakannya untuk mengantarkan pesanan bunga yang dekat dari
toko’nya.”
“Kenapa tidak menggunakan motor
saja ? kan lebih cepat.”
“Dia seorang pecinta lingkungan
makanya dia menggunakan sepeda. Jika ada pesanan yang jauh dan tidak bisa
dicapai oleh sepedanya dia mengirimnya menggunakan jasa pengiriman.”
“Hm... Begitu.”
Setelah kami berjalan cukup lama
dan hampir sampai ke gerbang sekolah, ada yang menepuk pundakku dari belakang.
“Hei, Crayl dan Sherly.”
“Ah Agung, Selamat pagi.” Sapa
Sherly ke Agung
“Pagi.”
“Pagi juga. Hei kalian berjalan
ke sekolah ? Memangnya rumah kalian dekat dari sini ?” Tanya Agung
“Lumayan dekat. Aku tinggal di
toko bunga milik paman ku yang berada didekat sini.” Jawab Sherly.
“Ah ! Aku tahu ! Toko bunga milik
engkoh Beni ya ? Jadi Sherly keponakannya engkoh Beni toh.”
“Iya, kamu kenal pamanku ?”
“Semua orang disekitar sini kenal
dia. Dia seorang penjual bunga yang cukup ramah dan satu satunya disini. Ibuku
juga suka memesan beberapa bunga segar yang harum untuk ditaruh diruang tamu.”
“Tak kusangka pamanku cukup
terkenal dilingkungannya.”
“Iya. Dan kau Crayl ? Kau tinggal
dimana ?” Agungpun bertanya kepadaku
“Di perumahan disamping toko
bunga tempat Sherly tinggal.”
“Hoo disitu. Pantas saja kalian
berjalan berdua. Aku kira kalian tinggal di Asrama yang disediakan sekolah.
Kenapa tidak tinggal di Asrama ?”
“Orang tua ku tidak boleh
mengijinkanku tinggal sendirian.” Jawab Sherly.
“Seluruh keluargaku ikut pindah
kesini jadi kami memutuskan untuk membeli rumah dan tinggal disana.” Jawabku
“Kalo Agung sendiri ? Rumahnya
didekat sini ?” Tanya Sherly
“Ah tidak. Rumahku cukup jauh.
Aku harus naik angkot untuk sampai kesini.”
“Angkot ? Apa itu Angkot ?”
“Ah iya kau tidak berasal dari
sini jadi tidak tahu angkot. Angkot itu sebutan untuk kendaraan umum berjenis mobil.
Biasanya diwarnai merah atau biru atau warna warna lain agar menarik perhatian
dan mempunyai nomor sebagai kode rute jalan yang dilewatinya.” Jelas Agung
kepada Sherly
“Oh jadi mobil mobil yang berwarna
warni itu namanya Angkot. Aku kira mobil mobil itu akan ikut parade karena
berwarna warni.”
“Hahaha kau bisa saja Sherly.”
Merekapun asik mengobrol selagi kami berjalan memasuki gerbang sekolah. Banyak
juga ternyata siswa biasa disekolah ini. Dan sepertinya mereka tidak menghiraukan
pelajar yang berstatus Imbalance seperti aku disekitar mereka.
“Itu tuan Harley !” “Tuan Harley
datang !!” “Kyaaa Tuan Harley !!” Tiba tiba ada kerumunan siswi-siswi yang
berlarian dari depan kami. Merekapun Merekapun berlari melewati kami menuju
gerbang sekolah.
“Ada apa dengan perempuan
perempuan itu ?” heran Agung
“Entahlah” jawabku. Kamipun
menengok ke belakang ke arah pintu gerbang untuk melihat apa yang terjadi.
Ternyata mereka mengerubungi mobil Royal Royce yang baru saja berhenti didepan
gerbang sekolah. Aku penasaran siapa yang ada di dalam mobil yg mewah itu,
murid atau guru atau orang lain ? Sang supir pun membukakan pintu untuk orang
yang didalam mobil itu dan seorang remaja laki laki keluar dengan gaya yang
menawan dan berkelas. Rambutnya pirang dengan panjang sebahu, badannya tinggi
tidak terlalu kurus ataupun gemuk, ya bisa dibilang proporsional. Dia memakai
seragam sama seperti para murid lainnya tapi ada pin emas di tertempel di
kantungnya. Apa maksud pin itu ?
“Tuan Harley tampan sekali pagi
ini!!” “Lihat kesini Tuan Harley!!” “Tuan Harley nikahi aku!!” kerumunan
tersebut semakin ramai dan berisik ketika laki laki itu berjalan masuk ke
sekolah.
“Sepertinya laki laki itu populer
sekali disekolah ini.” Kata Sherly
“Aku ingin juga sepopuler dia dan
dikejar kejar para gadis.” Kata Agung
“Kalo begitu begitu berjuanglah
Agung. Lagipula siapa dia ?” kataku
“Dia adalah Harley Louie. Murid imbalance pindahan dari eropa sama seperti Mina tapi dia di kelas 3 sekarang.” Kata Yusuf
“Dia adalah Harley Louie. Murid imbalance pindahan dari eropa sama seperti Mina tapi dia di kelas 3 sekarang.” Kata Yusuf
“Hei Yusuf kau datang darimana ?”
Agung pun terkejut ketika melihat Yusuf datang tiba tiba. Dan kami semuapun
melihat ke arah Yusuf.
“Aku sudah datang sejak daritadi
pagi. Itu tidak penting, yang penting lihat siapa yang datang bersama Harley
dibelakangnya.” Kamipun berpaling melihat ke belakang Harley, ternyata disana
ada Mina.
“Wah itu Mina.” Ucap Agung seraya
terkejut
“Mina ! Disini Mina !” Sherly pun
berteriak memanggil Mina sambil melambaikan tangan kepadanya. Mina pun
mendengar dan melihat lambaian tangan Sherly lalu berjalan kesini.
“Pagi semua. Sepertinya aku
terlambat.” Ujarnya
“Tidak kok. Kami semua juga baru
datang.” Kata Sherly
“Hei Mina, kau datang bareng pria
tampan dan terkenal itu ?” tanya Agung
“Iya, aku tidak ingin sebenarnya
berangkat dengannya tapi itu mobil jemputan, salah satu fasilitas yang
diberikan oleh Uni Eropa untuk murid pertukaran seperti kami. Dan ketika aku
sudah masuk aku baru tahu dia juga ikut didalam mobil itu. Huft.” Keluh Mina
“Kau kenal dia ?” tanyaku
“Iya. Dia hanya laki laki cantik,
tidak usah terlalu dipedulikan.” Kesal Mina
“Hey hey Mina, kau kejam sekali
berkata seperti itu kepada teman temanmu tentang aku.” Harleypun datang
menghampiri kami.
“Kalian pasti murid baru di kelas
imbalance ya ? Perkenalkan namaku Harley Louie, saya murid pertukaran pelajar
dari eropa kelas 3 sama dengan Mina. Namun saya berasal dari Perancis.”
Harley’pun memperkenalkan dirinya dengan gaya yang menawan kepada kami
“Aku Agung Anwar, murid kelas
satu dari Indonesia. Salam kenal kak Harley.” Sapa Agung
“Laki laki yang penuh semangat.
Saya suka itu.” Diapun memberi jempol kepada Agung.
“Saya Yusuf Firdaus. Aku berasal
dari Iran dan perlu kau ketahui, akulah yang paling pintar disini.” Agung memperkenalkan
dirinya sambil membenarkan kacamata’nya
“Whoa.. Percaya diri sekali. Saya
yakin kamu pasti sangat hebat.” Harley pun memberi jempol juga ke Yusuf.
“Tentu saja.” Ucap Yusuf dengan
percaya diri.
“A-aku Sherly dari Singapura.
Salam kenal kak Harley.” Sherly pun sedikit malu memperkenalkan dirinya.
“Saya dari dulu suka dengan
wanita yang tinggi seperti kamu Sherly. Dan kau juga cantik seperti bunga
melati.” Harley pun memegang tangan Sherly ketika mengatakan hal itu.
“Eh ! A-anu.. anu.. huu...”
Sherly pun keliatan sangat gugup dan bingung. Mina pun tahu kalo Sherly gugup
dan langsung memisahkan kedua tangan mereka.
“Hei cantik, Jangan macam macam
kau dengan temanku.”
“Mi-mina.”
“Whoa, sepertinya ada bunga mawar
yang melindungi sang bunga melati ini. Aku takut jika tanganku terkena durinya
yang sangat tajam. Hahahaha” setelah menggoda Sherly diapun melihat kearahku.
“Dan yang terakhir adalah...”
Diapun melihat kearahku.
“Ada apa ?”
“Siapa namamu ?”
“Crayl Lundqvist.” Diapun
mengubah tatapannya menjadi lebih serius ketika aku memberi tahu namaku. Dan
tiba tiba dia memegang kepalaku. Apa yang dia ingin lakukan ? Kenapa aku merasa
sedikit terancam ? olehnya ?
“Rambut kita mirip ya, sama sama
pirang. Hahahaha.”
“Eh ??” Akupun kaget karena tiba
tiba dia mengacak acak rambutku dan mengatakan bahwa aku dan dia mirip.
“Hentikan itu Harley. Plak !!!
Kau tidak lihat kalau mereka terganggu dengan kehadiran kau ?” tiba tiba muncul
laki laki berambut hitam pendek memukul kepala Harley dari belakang.
“Aw ! Hey !! Sakit Jun gi !”
“Jangan banyak mengeluh, ayo
cepat kita masuk kelas. Kau ingin dimarahi lagi oleh Pak Toto lagi ?”
“T-ttt-tungu Jun gi. Lepaskan aku
!! Tolong aku Mina !! ” Dia pun menarik Harley pergi. Ada apa dengan situasi
seperti ini sebenarnya. Dan siapa orang itu tadi.
“Gawat ! Kita juga harus cepat
cepat masuk kelas. Sebentar lagi bel berbunyi.” Kata Agung dengan nada panik.
Kamipun langsung bergegas masuk ke kelas.
_________________________________________________________________________________
“Huft.. Hampir saja tadi kita
semua terlambat masuk kelas. Aku tidak bisa bayangkan jika kita terlambat pada
hari kedua kita masuk sekolah. Miss Elen pasti sangat marah.” Agung mengeluh
tentang kejadian tadi pagi yang hampir membuat kami semua kena marah oleh Miss
Elen. Aku juga tidak menyadari bahwa bel masuk sebentar lagi berbunyi karena
terlalu fokus dengan Harley.
“Untung saja Agung menyadarinya
jadi kita semua tidak terlambat.” kataku
“Kamu benar Mina. Terima kasih ya
Agung.” Sherly pun Sherly pun berterima kasih kepada Agung dengan tersenyum.
“Sama sama hahahaha. Aku juga
tadi kebetulan sedang melihat jam tangan saja. Ngomong ngomong daritadi kenapa
kau diam saja yusuf ?” Agung pun mengalihkan pembicaraannya ke Yusuf yang
daritadi diam.
“Ah ? Tidak apa apa. Aku sedang
memikirkan sesuatu saja.” Jelas Yusuf
“Jangan terlalu banyak berpikir.
Atau rambutmu akan beruban seperti Crayl.”
“Hei, rambutku ini pirang bukan
uban. Yang beruban itu kau, lihat rambutmu putih seperti itu.” Crayl pun marah
dan membalas ejekanku.
“Tidak sopan sekali kau berkata
kasar seperti itu kepada perempuan.”
“Sudah sudah teman teman. Jangan
bertengkar.” Sherly pun melerai dan memisahkan aku dan Crayl.
“Untung kita sedang menuju lapangan
olahraga indoor untuk pelajaran berikutnya jadi tidak ada Miss Elen disini.
Kalo dia disini dan mendengar kita ribut pasti dia akan marah lagi.” Kata
Agung.
“Oh iya, tadi kata miss Elen yang
sedang memakai Lapangan sekarang itu murid kelas 2. Kira kira mereka seperti
apa ya ?” Ketika kami sampai di depan lapangan olahraga indoor, Sherly pun
membuka pintunya dan masuk lebih dulu.
“Ah ! Tidak ! Tanganku tergelincir
! Awas !”
“Awas Sherly !” tiba tiba ada
bola voli yang datang kearah Sherly.
“Huh ? Kyaaa !!” Sherlypun
berteriak dan mencoba menutupi kepala dan mukanya dari bola, Tapi tiba tiba ada
orang yang melompat dan menangkap bola tersebut.
“Hap ! Bagaimana kau ini Hye So ?
Masa daritadi latihan service bola voli ga bisa bisa ?” Diapun melempar kembali
bola voli tadi ketemannya.
“Maaf Rud, ini kan pertama
kalinya aku belajar bermain bola voli.”
Rud ? Apa dia murid pindahan dari
Eropa yang berada di kelas 2 ? Aku rasa aku harus berterima kasih karena sudah
menangkap bola itu.
“Terima kasih kak Rudy karena
sudah menyelamatkan teman saya.”
“Huh ? Ah, iya sama sama. Kau
tidak apa apa ?” diapun bertanya kepada Sherly.
“Huu hiks hiks huuhuu....” Sherly
sepertinya masih terlihat kaget dan sedikit menangis karena kejadian tadi.
“Aduh duh sudah jangan sedih. Ah
iya ! Ini, aku berikan kau permen rasa strawberry. Jangan sedih lagi ya.” Diapun
memberikan Sherly sebuah permen agar Sherly berhenti bersedih. Kukira dia orang
yang sombong dan menyebalkan seperti Harley, tapi ternyata tidak.
“Te-terima kasih.”
“Sama sama. Kalian semua pasti
murid kelas 1 ya ? Silahkan dipakai lapangannya, maaf kami terlalu asik bermain
ketika menunggu kalian. Ayla, kau bisa bangunkan Bu Siti kan ? Sudah saatnya
kita pindah ke kelas, anak kelas 1 sudah datang.” Diapun menyuruh salah satu
anak perempuan untuk membangunkan gurunya yang sedang tertidur di salah satu
matras yang biasa digunakan untuk latihan.
“Oke.”
“Tidak apa apa kak. Kami juga
pasti akan seperti itu juga kalo diposisi kakak hahaha.” Kata Agung.
“Bisa saja. Oh iya aku lupa
memperkenalkan diri. Namaku Rudy, lengkapnya Rudy Fibo. Murid kelas 2 Imbalance
dan juga murid pertukaran dari Eropa. Aku berasal dari Itali.” Rudy terlihat
seperti laki laki normal dengan rambut hitam pendek. Bentuk badan dan
tinggi’nya sepertinya proporsional dan sepertinya gerakan yang dia miliki cukup
lincah seperti saat dia menangkap bola tadi. Dan dia dari keluarga Fibo,
berarti benar rumor yang dibicarakan orang orang kalo keluarga Fibo salah satu
keluarga besar yang sangat hebat. Lalu dia melihat ke arahku setelah
memperkenalkan dirinya.
“Kamu pasti Mina ya ? Murid baru
dari pertukaran pelajar eropa. Maaf kita baru sempat bertemu karena aku akhir
akhir ini terlalu sibuk dengan beberapa latihan khusus yang aku buat.”
“Tidak apa apa kak. Tapi cukup
disayangkan aku tidak bertemu dengan kak Rudy terlebih dahulu dan malah bertemu
dengan laki laki menyebalkan seperti Harley. Dia terus terus saja menggoda dan
merayu ku.”
“Aku tahu bagaimana rasanya itu.
Waktu pertama kali aku masuk kesini dia juga selalu mengejarku dan bilang ingin
menjadikanku adik laki laki’nya. Makanya aku selalu pergi dan pulang dengan
mengendap ngendap tanpa diketahuinya. Tapi walaupun begitu dia juga orang yang
cukup baik.”
“Aku meragukan itu.”
“Sepertinya kau cepat sekali
akrab dengan adik kelas Rud.” Datang seorang wanita dari belakang Rudy sambil
memegang bola voli yang tadi. Dia memiliki badan yang tinggi namun ramping
dengan kulit putih dan berwajah cantik, berrambut panjang dengan jepit rambut
kupu kupu berwarna putih. Dia lebih terlihat seperti model atau artis remaja
yang biasa ada di tv dan majalah.
“Biasa saja.”
“Hm hm.. Kau mau terlihat
bijaksana ya didepan mereka ? Hey hey, asal kau tahu saja kalo Rudy ini
sebenarnya...” kak Rudy pun tiba tiba membungkan mulut wanita itu dengan cepat.
“Kalian jangan dengarkan orang
ini. Orang ini mentalnya cukup terganggu. Haha haha ahahaha.” Kak Rudy pun
terlihat panik. Ketika kak Rudy lengah, wanita itu pun melepaskan tangan kak
Rudy dari mulutnya.
“Kalo tidak mau aku bilang,
traktir aku makan dikantin nanti ya ?” sepertinya kak Rudy juga memiliki hal
aneh yang dia sembunyikan.
“Iya, iya. Lupakan itu dulu. Kenalkan, mereka
adek kelas kita yang baru masuk.”
“Terima kasih Rudy. Oh iya, Halo
namaku Jung Hye So. Aku berasal dari Korea Selatan senang berkenalan dengan
kalian semua.”
“S-salam kenal.” Agung dan Yusuf
pun tergugup ketika membalas sapaan Hye So. Sepertinya mereka berdua terpesona
dengan kecantikannya
“Jangan lupa minta maaf dengan
gadis yang tadi hampir kena bola gara gara kau.”
“Iya, iya. Maafin kakak ya, tadi
kakak ga sengaja soalnya baru belajar main voli. Hehehe”
“Iya kak gpp. Untung tadi ada kak
Rudy yang nangkep jadi aku ga terluka.” Sherlypun memaafkan Hye So dengan
tersenyum.
“Makasih ya.” Diapun memeluk
Sherly. “Woaaahhh !!! Kau !! KAU !!” tiba tiba dia berteriak tanpa alasan.
“Aduh, aku lupa memberitahu.”
Rudy pun menepuk keningnya lalu menggeleng gelengkan kepalanya.
“Ada apa kak ?”
“Lihat saja sendiri.” Hye So pun
melepas Sherly dan tiba tiba memeluk Crayl lalu mengelus mengelus rambutnya.
Apa yang dia lakukan dengan tiba tiba memeluk Crayl seperti itu.
“Kyaaa..!! Aku tidak mengira aku
punya adik kelas imut berambut pirang seperti kamu. Hey hey, nama kamu siapa ?”
“Eh ?” Crayl pun heran dengan
perlakuan Hye So yang tiba tiba
“C-crayl ?!!” Sherlypun kaget
sambil menutup mulutnya.
“E-E-E-EEHHHH !!!” Yusuf dan
Agung pun tak kalah kaget bukan main.
“Sebenarnya apa yang terjadi kak
Rudy ?” Aku pun penasaran ada apa dan bertanya kepadanya.
“Entah mengapa. Hye So suka
sekali dengan orang yang berambut pirang.” Kak Rudy pun mengatakan itu sambil
menghela nafasnya.
“Haaahhh !!” kami semua pun
serentak kaget dengan ini. Apa semua senior kami disini orang orang aneh semua
?