Posted by : Unknown
Saturday 16 May 2015
“Akan kubawa pulang kau dan akan
kupeluk setiap hari. Hehehehe... “ Mengapa perempuan ini tidak mau melepaskan ku
dari pelukannya ? Da-dadaku mulai sesak dan badanku mulai lemas dibuatnya. Tiba
tiba ada kain melayang dan menjerat Hye So lalu
menariknya dariku. Kekuatan siapa itu ?
menariknya dariku. Kekuatan siapa itu ?
“Cukup
Hye So kau tidak lihat dia sudah lemas karena pelukanmu ? Hoam... kau menganggu
tidurku saja.”
“Ibu kan
memang seharusnya tidak tidur. Mana ada guru yang tidur disaat mengajar ? Kalau
ketahuan Pak Kepala Andro bisa dihukum lagi nanti.”
“Kalo
begitu jangan laporkan ibu ke Pak Andro berarti.” Lalu datanglah 2 orang wanita
lagi. Yang satu orang dewasa, kelihatan berumur sekitar 30’an, tubuhnya cukup
tinggi mungkin sama dengan tingginya Sherly yang dengan kulit sawo matang,
rambutnya dikuncir kebelakang dan mengenakan baju olahraga lain yang berbeda
dari murid, mungkinkah wanita ini guru kelas 2 ? Dan yang satunya lagi gadis
remaja yang mengenakan jilbab, memiliki tubuh langsing dengan tinggi sama
dengan gadis remaja lainnya seperti Mina. Dia menggunakan pakaian olahraga
lengan panjang dengan celana panjang jadi aku tidak bisa melihat dengan detail
tubuhnya. Tapi jika dilihat dari wajah dan telapak tangannya dia memiliki warna
kulit putih kekuning kuningan seperti orang orang di asia barat.
“Lepaskan
aku bu Siti ! Aku ingin memeluk laki laki pirang itu ! Hehehehehe..” Dia
meronta ronta dan melihatku dengan tatapan seperti orang kelaparan.
“Tolong
aku Ayla ! Tolong aku Rudy ! Lepaskan a... Mmm.. Mmmm... !!” muncul kain
lainnya dan membekap mulut Hye So.
“Haduh
haduh, Kenapa aku punya murid merepotkan seperti dia ini.” Sepertinya wanita
itu yang mengendalikan kain kain yang mengikat Hye So. Dia pun tiba tiba
melihat ke arah kami semua dengan matanya yang sayup sayup. Sepertinya dia
masih merasa mengantuk.
“Oh,
kalian murid baru ya ? Saya Bu Siti, guru kelas 2 Imbalance di sekolah ini.” Benar
benar cara memperkenalkan diri yang buruk. Ada apa dengan orang ini sebenarnya
?
“Ibu
bagaimana ? Tunjukkan sedikit wibawa Ibu dong saat memperkenalkan diri. Maafin
bu Siti ya adek adek, mungkin dia guru pemalas dan sembarangan. Tapi sebenarnya
dia orang yang baik kok.”
“Ibu kan
seperti itu biar mempersingkat waktu kita. Ibu malas bertemu dengan Miss Elen.
Pasti dia berisik dan marah marah jika melihat kita masih disini.” Diapun
mengeluh. Ada yang salah sepertinya dengan orang ini.
“Ibu
seharusnya minta maaf pada mereka. Oh iya, aku belum memperkenalkan diri.
Namaku Aysila Dilara, kalian bisa memanggilku Kak Ayla atau Aysila. Aku berasal
dari Turki, Salam kenal.” Pantas saja dia menggunakan jilbab. Ternyata dia dari
Turki yang mayoritasnya beragama islam.
“Sudah
sudah, ayo kita pergi dari sini sebelum Miss Elen datang.”
“Aku
setuju dengan Rudy. Ayo Bu Siti, HyeSo.”
“Baiklah.
Hoi HyeSo, berhentilah meronta seperti itu. Ibu jadi susah membawamu.”
“Mmmmppphhh....
Mmmmpppphhh......” Mereka pun pergi sambil membawa Hye So yang terikat dengan
kain. Benar benar kelas yang aneh.
“Daritadi
kita selalu bertemu dengan kakak kelas yang aneh. Apa tidak ada yang normal
satupun ?” Mina mengucapkannya dengan nada kesal.
“Tapi
kupikir Kak Rudy orang yang cukup normal. Dan Kak HyeSo sangat cantik. Pulang
nanti aku akan mengecat rambutku menjadi warna pirang.” Agung pun terlihat
sangat semangat.
“Bodoh
kau Agung ? Kau tidak lihat reaksi Kak Rudy ketika Kak Hye So mengancamnya
ingin memberi tahu kita tentang rahasianya ? Dia sangat ketakutan.” Kata Yusuf
“Oh iya,
aku lupa itu. Mungkin rahasia Kak Rudy itu dia suka buang angin sembarangan
hahahaha. Kalo menurut kalian ?”
“Mungkin
dia punya koleksi merchandise dan dvd original Justin Bieber.” Kataku
“Atau
mungkin dia suka berimajinasi yang tidak tidak ketika tidak ada orang disekitar
?” kata yusuf. Kami bertiga pun tertawa ketika membayangkan keanehan yang
dimiliki Kak Rudy.
“Hentikan
lah kalian bertiga. Itu menjijikan.” Mina pun menegur kami.
“Ah !
Aku tahu ! Mungkin Kak Rudy suka dengan kucing ?” Sherly pun berkata seperti
itu. Kami semuapun melihat kearahnya dan diapun terlihat bingung.
“E-eh ?
Kenapa ?”
“Itu hal
yang normal Sherly. Hampir semua orang di dunia suka kucing.”
“Ta-tapi
aku tidak, aku alergi.” Sherly pun terlihat sedih. Melihat raut wajah sedih Sherly,
Mina pun langsung memeluknya.
“Cup cup
cup. Tidak apa apa Sherly.” Lalu Miss Elen pun datang dan berjalan ke arah
kami.
“Maaf
ya, miss terlalu lama datangnya.” Ujarnya kepada kami.
“Lama
sekali miss. Aku sudah tidak tahan ingin latihan.” Kata Agung dengan semangat.
“Oke !
Aku suka dengan semangatmu Agung. Ayo kita mulai !” Teriak Miss Elen tidak
kalah semangat dari Agung. Dan pelajaran olahraga kami pun dimulai.
______________________________________________________________________________
“Hah, lelahnya. Aku tidak mengira olahraganya
akan seberat ini.” Kepalaku langsung tersungkur diatas meja kantin karena
kelelahan akibat olahraga sebelumnya.
“Kau
benar.” Craylpun duduk didepanku dan menaruh kepalanya dimeja juga.
“Ayolah
kalian berdua. Baru seperti itu saja sudah kewalahan. Tidak malu sama perempuan
? Mina dan Sherly saja tidak kenapa kenapa.” Agung pun menggelengkan kepalanya
ketika melihat aku dan Crayl kelelahan. Dia telah kembali sehabis mengambil
makanannya di loket lalu duduk disampingku
“Memalukan,
laki laki macam apa kalian ? Begini saja sudah tidak berdaya.”
“Jangan
begitu Mina. Mungkin Crayl dan Yusuf belum terbiasa dengan latihan seperti
ini.” Lalu Mina dan Sherly pun juga datang sambil membawa nampan berisi makanan
mereka dari kantin. Sherly duduk di sebelah Crayl dan Mina disebelahnya lagi.
“Yang
dikatakan Sherly benar. Aku dan Crayl hanya belum terbiasa dengan ini, benarkan
Crayl ?” Crayl pun tak menjawab teguranku. Kenapa dengan dia ?
“Hei
Crayl, kenapa diam saja ? Hei.” Akupun menyenggolnya tapi dia tetap tidak merespon. Akhirnya aku goyang goyangkan
badannya lalu terdengar suara dengkuran dari Crayl.
“Dia
malah tidur.” Kata Agung.
“Benar
benar kalian ini anak laki laki. Semuanya tidak ada yang bisa diandalkan.” Mina
mengatakannya dengan nada meremehkan. Sombong sekali dia ini, awas saja nanti
jika dia minta bantuan kepadaku.
“Ngomong
ngomong Sherly, aku kagum denganmu saat olahraga tadi. Gerakanmu cukup
sempurna, kau sepertinya sudah biasa ya dengan olahraga berat seperti yang
diberikan miss Elen tadi.” Kata Agung.
“Ehem,
jadi daritadi kau selalu melihat kearah Sherly ketika olahraga tadi ? Jangan
jangan kau mulai menyukai Sherly ya ?” Mina pun langsung mengatakan hal
tersebut dengan nada meledek dan menggoda mereka berdua.
“Mi-mina.
Kamu ngomong apa sih ?” Wajah Sherly pun mulai memerah karena malu
“Ti-ti-ti-tidak lah. Aku hanya memperhatikan gerakannya
saja.” Wajah Agung pun juga memerah. Mereka berdua pun mulai salah tingkah dan
sementara wajah Mina menunjukkan ekspresi mesem ketika melihat mereka berdua.
“Jadi, bagaimana dengan jawaban pertanyaan Agung tadi,
Sherly ?” Crayl pun langsung bangun dan melanjutkan percakapan. Agung pun
memberi tanda jempol kepada Crayl sebagai ucapan terima kasih. Crayl pun
melihat tanda itu dan membalasnya hanya dengan mengangguk.
“E-eh ? Iya, aku dulu suka berenang, bermain voli dan
bermain basket dan ikut ekskul di SMP. Sebelum bermain kami semua sering
melakukan pemanasan untuk meringankan badan kami saat badan kami saat bermain.
Dan karena ayah ku adalah atlit renang aku dari kecil sudah diajarkan olahraga
dan akhirnya terbiasa sampai sekarang.” Jelas Sherly kepada kami semua.
“Jadi begitu, pantas saja kau tinggi sekali. Tinggimu itu
berapa kira kira ?” Tanyaku pada Sherly karena penasaran.
“Terakhir diukur saat tes fisik masuk sekolah ini itu 192
cm.” Jawabnya. Kami semua pun terkejut
ketika mendengarnya.
“Wah ! Tinggiku saja sekarang cuman 180 cm.” Agung pun
kagum dengan Sherly.
“Kamu hebat Sherly, lain kali ajari aku berenang ya.”
Kata Mina.
“Aku juga Sherly. Ajari aku berenang agar aku bisa
bertambah tinggi.” Aku pun juga ingin minta diajari renang oleh Sherly.
“Laki laki tidak boleh. Masa minta diajari oleh perempuan
? Memalukan saja.” Ejek Mina.
“Tidak apa apa Mina. Makin banyak kan makin seru.” Kata
Sherly.
“Baiklah ! Kapan kapan kita semua berenang bersama. Oke
?” Agung pun mengucapkannya dengan semangat.
“Cih, padahal aku duluan yang minta dan hanya ingin
berdua dengan Sherly.” Mina pun cemberut.
“Ada pepatah dari Indonesia yang mengatakan kalo
kebanyakan cemberut seperti itu nanti akan susah dapat jodoh.” Agung pun
mengatakannya dengan nada mengejek. Aku, Sherly dan Agung pun tertawa ketika
mendengar itu. Mina pun juga yang tadinya cemberut mulai tersenyum lalu ikut
tertawa juga.
“Hahaha.. Oh iya, Crayl juga ikut kan ? Loh !? Crayl ?”
Sherly pun kaget setelah menengok ke arah Crayl. Ternyata Crayl sudah tidur
lagi daritadi.
“Ada apa sebenarnya dengan si pirang itu.” Kata Mina.
“Biarkan saja dia tidur. Mungkin dia benar benar
kelelahan.” Kata Agung.
“Ternyata benar kata Harley kalau murid baru tahun ini
cukup menyenangkan. Boleh aku bergabung dengan kalian ?” Datang laki laki
bertubuh kurus, kulit berwarna Coklat dan tidak terlalu tinggi dengan gaya
rambut pendek cepak sambil membawa makan siangnya. Di kantungnya juga ada pin
emas dan dia juga bilang benar kata Harley. Tidak salah lagi dia murid kelas 3
juga.
“Boleh, silahkan.” Agung pun mempersilahkan dia duduk
disampingnya.
“Terima kasih.” Diapun duduk dan langsung memakan
makanannya dengan lahap.
“Enaknya. Memang benar kalau makanan indonesia itu enak
enak. Aku jadi ingin tambah.” Gumamnya setelah beberapa sendok memakan
makanannya.
“Maaf kak, Nama kakak siapa ya ?” Aku pun bertanya
kepadanya.
“Ah. Maaf aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Gagan
Chakravarty, murid kelas 3 Imbalance. Asalku dari India, Salam kenal adik
kelas.” Gaya bicaranya sangat asik dan dia cukup ramah.
“Namaku Yusuf, yang berbadan besar ini Agung, yang
didepan kakak itu Mina dan disampingnya Sherly. Dan terakhir yang sedang tidur
itu Crayl. Salam kenal.” Akupun memperkenalkan nama kami semua kepadanya.
“Berarti benar kata Harley. Kalian semua benar benar
menarik.” Diapun tertawa.
“Boleh aku bertanya sesuatu kak ?” Mina pun sepertinya
juga punya banyak pertanyaan kepada dia.
“Tentu saja. Kalian boleh bertanya apa saja kecuali hal
yang pribadi.” Kak Gagan pun mengabulkan permintaan Mina.
“Kenapa kakak makan bersama kami ? Kenapa tidak dengan
teman kakak kelas 3 yang lain ?” tanya Mina.
“Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri sendiri hari
ini jadi aku tidak ada yang menemani. Dan kata Harley kalian semua adik adik
kelas yang menarik, jadi aku kesini untuk melihat sendiri seperti apa adik
kelas kami yang baru.
“Begitu. Lalu pin yang tertempel di kantung kakak itu.
Pin apa ?” Mina pun bertanya lagi sambil menunjuk ke arah pin emas yang
tertempel di kantung seragam kak Gagan.
“Oh pin ini ? Ini hanya sebuah tanda dikelas berapa
kalian. Untuk saat ini kalian kelas 1 nanti setelah semester 1 kalian dapat pin
perunggu. Setelah naik ke kelas 2 kalian akan dapat pin perak lalu ketika naik
kelas 3 barulah pin emas.” Jelas kak Gagan
“Hanya itu kegunaannya ? Lalu kenapa murid biasa tidak
punya ?” Tanya Agung.
“Jangan samakan kita dengan mereka. Lagipula pin ini
punya kelebihan lain.” Jawab kak Gagan.
“Apa itu kak ?” Tanyaku dengan penasaran.
“Pin ini berhubungan dengan tugas praktek kalian nanti.
Dengan mengenakan pin ini kalian bisa masuk ke beberapa tempat khusus yang
tidak bisa dimasuki oleh orang biasa.” Jelasnya. Lalu diapun meminum
minumannya. Sepertinya tenggorokannya cukup kering setelah menjelaskan jawaban
yang panjang lebar.
“Memang tugas praktik kita nanti seperti apa kak ?”
tanyaku lagi.
“Kalau itu aku tidak boleh menceritakannya. Biarkan nanti
kalian lihat sendiri seperti apa tugas praktik kalian.” Jawabnya. Kira kira seperti
apa ya tugas praktik yg dibilang oleh kak Gagan.
“Kak aku ingin bertanya. Di sekolah ini, kekuatan
imbalance siapa yang paling kuat ?” tanya Agung.
“Hm.. Kalau itu aku susah menjawabnya. Pak Kepala Andro
mungkin ? Aku juga kurang begitu tahu tentang semua kekuatan murid imbalance
disini.” Jelas Kak Gagan sambil mengerutkan dahi’nya ketika berpikir siapa yang
paling kuat.
“Akhirnya kita bertemu lagi adik adik kelasku yang lucu
dan imut. Terutama kamu pirang hehehehe.” Kami pun kaget karena Kak Hye So tiba
tiba muncul. Sepertinya kami terlalu asik mengobrol dan bertanya tadi, sampai
tidak menyadari kedatangan kak Hye So. Diapun langsung memeluk Crayl yang
sedang tidur dimeja dengan cepat dan membuat Crayl terbangun seketika.
“Ah ! Ada apa ini ? Tolong lepaskan aku !” Crayl pun
mencoba melepaskan diri dari pelukan kak Hye So.
“Tidak tidak. Tadi kau kulepaskan karena ada yang
mengganggu. Sekarang sudah tidak ada lagi jadi aku bisa memeluk dan mengelus
rambut pirangmu ini sepuasnya. Hehehehe” Diapun langsung mengelus ngelus rambut
Crayl dengan lembut seperti peliharaannya. Kamipun semua menahan tawa kami saat
melihatnya.
“Hahaha Kau tidak berubah HyeSo.” Kak Gagan pun tertawa
dan menyapa Hye So.
“Eh ada Kak Gagan rupanya. Hai juga kak, lama tidak
bertemu. Kak Harley mana ?” Diapun membalas sapaan kak Gagan sambil tetap
memeluk Crayl.
“Harley ? Aku juga tidak tahu. Mungkin dia bersembunyi
darimu.”
“Yah, masa dia sembunyi ? Padahal aku ingin sekali
merasakan bagaimana rasanya memeluk dia dan anak ini secara bersamaan.
Hehehehehe.” Kak HyeSo pun mengatakan itu dengan ekspresi senyum menyeringai
diwajahnya. Mereka berdua mengobrol sangat akrab seperti sudah lama kenal.
“Ah ! Itu dia Kak Harley disana. Sedang bersama fans
fans’nya.” Agung pun menunjuk ke jendela dibelakang Kak Hye So. Kami semua pun
melihat ke arah yang ditunjuk oleh Agung tapi tidak ada.
“Dimana dimana ? Aku tidak melihatnya.” Kak HyeSo pun
tetap melihat lihat ke sekitar jendela tersebut.
“Beneran tadi aku melihatnya. Tadi ada disitu.” Agung
tetap bersihkeras kalau melihat Kak Harley disana. Kak HyeSo pun semakin serius
melihat kearah jendela dan mulai lengah terhadap Crayl. Crayl pun memanfaatkan
hal tersebut dan melepaskan diri dari pelukan Kak HyeSo. Lalu dia berlari dari
Kak HyeSo dan pergi meninggalkan kantin.
“Ah Tidak ! Jangan lari kamu adik manis !” Kak HyeSo pun
menyusul Crayl dengan berlari tapi ketika dia sampai dipintu kantin dia
menabrak seseorang dan terjatuh.
“Aduh ! Hei ! Minggir kau !” Dia pun marah marah kepada
orang yang ditabraknya.
“Masih saja bermain main saat disekolah, HyeSo.” Diapun
tersentak kaget ketika melihat orang yang dia tabrak. Ternyata orang yang dia
tabrak adalah orang yang menarik kak Harley tadi pagi.
“Ju-Ju-Ju-Jun Gi Oppa
?” HyeSo pun tergugup ketika melihat orang tersebut.
“Gawat ini. Mereka bertemu disaat
yang tidak tepat.” Kak Gagan pun terlihat cukup khawatir dengan mereka. Siapa
sebenarnya laki laki itu ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Akupun
berhenti berlari karena merasa sudah lari cukup jauh dari perempuan aneh itu.
Bukannya aku tidak suka dipeluk oleh perempuan cantik, hanya saja setiap dia
memelukku, aku merasakan energiku seperti melemah dan tidak berdaya. Ada apa sebenarnya
? Karena sibuk memikirkan itu, akupun tidak tahu aku berada dimana. Sepertinya
aku berada di halaman belakang sekolah. Karena sudah terlanjur lari sampai
sini, mungkin tidak ada salahnya melihat lihat suasana disekitar sini. Disini
tidak terlalu sempit namun juga tidak terlalu luas. Ya mungkin jalannya hanya
bisa dilewati oleh satu mobil. Disisi sisi jalan tertanam pohon pohon yang yang
rindang, ada yang berbuah, ada juga yang tidak. Lalu ada semak semak yang
tinggi dan pendek, semak semak tersebut dipangkas rapi seperti dipangkas oleh
tukang kebun ahli. Benar benar suasana yang sejuk dan nyaman disini, terlebih
hanya aku sendiri yang ada disini. Namun tidak banyak bunga disini, hanya
sekitar 5 sampai 10 pot saja. Dari kejauhan aku melihat sebuah kolam di sebelah
kiri jalan dekat pagar tembok sekolah. Akupun langsung berjalan kesana untuk
melihat lebih jelas kolam tersebut. Ikan di kolam itu sangat banyak dan ragam
jenisnya. Walau aku tidak tahu jenis apa saja ikan ikan yang ada disitu tapi
aku bisa tahu karena bentuk dan ukuran mereka berbeda beda. Dan mereka juga
terlihat cukup senang bisa hidup di air yang jernih dan bersih. Tiba tiba semak
semak di seberang kolam bergerak. Aku pun kaget dan penasaran ada apa disana.
Akhirnya kuputuskan berjalan kesana dan melihat apa yang ada dibalik semak semak
itu.
“Kitty ! Kau imut dan lembut sekali !” ternyata dibalik
semak semak itu adalah Kak Rudy yang sedang berjongkok. Dan dia sedang memeluk
dan mengelus ngelus kucing dengan pipinya. T-t-ternyata, apa yang dibilang
Sherly itu benar. Kak Rudy suka sekali dengan kucing !! Akupun langsung pelan
pelan berjalan kebelakang agar tidak ketahuan olehnya dan pergi dari sini
secepatnya. Aku juga harus memperhatikan kemana arahku berjalan atau aku bisa
jatuh kekolam ikan dibelakangku.
“Kraakk !” Ah, tidak ! Aku menginjak dahan kayu tanpa
sengaja.
“Siapa itu ?” Kak Rudy pun langsung berdiri dan melihat
kebelakang. Sial ! Aku ketahuan !
To be Continued
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perlu diingat semua cerita yang ada di blog ini adalah karangan dan fantasi sang penulis semata jadi mohon untuk tidak dianggap terlalu serius dan tidak dipraktekkan dirumah.
Mohon maaf jika ada kesamaan nama, latar tempat, waktu dan kejadian karena itu hanya kebetulan semata.
Jangan lupa untuk selalu membaca cerita karangan saya yang lain di blog ini juga dan pantau terus perkembangannya melalui fanpage facebook asli blog ini di ImbalanceSaga
Jangan lupa untuk selalu membaca cerita karangan saya yang lain di blog ini juga dan pantau terus perkembangannya melalui fanpage facebook asli blog ini di ImbalanceSaga